7 Mei 2016

AKUNTANSI - Tugas Kasus Pengendalian

Pertanyaan

A. Mengapa Kongres AS mengesahkan Undang-Undang SOX tahun 2002?
B. Apa tujuan dari SOX?
C. Apa yang dimaksud dengan Pengendalian Internal?
D. Sebutkan dan jelaskan Elemen Pengendalian Internal?
E. Mengapa karyawan yang mengelola penerimaan kas tidak boleh memiliki tanggung jawab untuk         memelihara catatan piutang?
F.     Penjual tiket bioskop bertugas sebagai penjaga pintu masuk studio untuk beberapa saat setiap               harinya, ketika petugas pengambil tiket sedang istirahat. Prosedur pengendalian dari sistem                  pengendalian internal perusahaan manakah yang dilanggar dalam situasi ini?
G. Diasumsikan Mr. X merupakan staff bagian utang PT Galaxi, mencuri sebesar Rp 110.000.000           dengan cara membayar faktur fiktif, untuk barang yang tidak pernah diterima. Staff tersebut                 membuat akun dengan nama perusahaan fiktif dan menguangkan cek di bank lokal. Jelaskan               prosedur pengendalian yang akan mencegah atau mendeteksi fraud!
H. Mengapa tanggung jawab mengelola catatan akuntansi harus dipisahkan dari tanggung jawab             menjalankan operasi perusahaan? Jelaskan!

Jawaban

A. Undang-Undang Sarbanes Oxley (SOX) disahkan pada tahun 2002. Pengesahan undang-undang      tersebut bermuncul dari adanya peristiwa skandal Keuangan Enron, Worldcom, Tyco International Ltd, Adelphia Communication. Dimana para pemegang saham, kreditor, dan investor lainnya di Amerika Serikat kehilangan jutaan dolar. Sehingga Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat mengesahkan undang-undang SOX.

B. Tujuan dari Sarbanes Oxley (SOX) yaitu untuk mengembalikan keyakinan dan kepercayaan masyarakat publik terhadap laporan keuangan perusahaan. Dalam undang-undang SOX, peraturan tersebut menekankan pentingnya pengendalian internal yang efektif.

C. Pengedalian Internal merupakan suatu prosedur atau proses yang digunakan perusahaan untuk melindungi aset-aset perusahaan, mengolah informasi secara akurat, serta memastikan kepatuhan pada hukum dan peraturan yang berlaku.
Tujuan Pengedalian Internal, yaitu menyediakan keyakinan yang memadai bahwa,
  • Aset telah dihitung dan digunakan untuk keperluan bisnis
  • Informasi bisnis akurat
  • Karyawan mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.
D. Elemen-elemen Pengendalian Internal, yaitu:
1) Lingkungan Pengendalian
Merupakan pengendalian terhadap perilaku manajemen dan karyawan secara keseluruhan. Faktor yang mempengaruhi lingkungan pengendalian adalah filosofi dan gaya operasional manajemen.
Contoh :Dibuatnya kebijakan personalia, dengan adanya kebijakan tersebut akan menciptakan lingkungan pengendalian yang efektif.
2) Penilaian Resiko
Merupakan proses mengidentifikasi dan menganalisis resiko untuk memperkirakan seberapa penting resiko tersebut untuk menilai kemungkinan terjadinya resiko dan menentukan tindakan yang dapat menekan atau mencegah resiko tersebut.
Contoh:  Manajer Operasi menganalisis resiko cedera punggung pada karyawan yang mungkin mengakibatkan munculnya tuntutan hukum. Sehingga jika Manajer Operasi menganggap resiko tersebut penting, maka perusahaan dapat membeli alat bantu punggung untuk karyawan.
3) Prosedur Pengendalian
Merupakan prosedur yang dibuat untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan perusahaan dapat dicapai, termasuk untuk mencegah kecurangan.
Contoh: adannya cuti wajib untuk setiap karyawan. Karyawan yang tidak pernah mengambil cuti, maka patut dicurigai.
4) Pengawasan
Pengawasan ini merupakan pengawasan terhadap sistem pengendalian internal, dimana untuk menemukan kelemahan-kelemahan dan memperbaiki efektivitas pengendalian. Sistem pengendalian internal dapat diawasi melalui usaha manajemen yang berkelanjutan atau evaluasi terpisah.
Contoj: adanya sinyal peringatan yang berhubungan dengan perilaku karyawan, yaitu dengan adanya perubahan gaya hidup yang mendadak dan menolak untuk mengambil cuti.
5) Informasi dan Komunikasi
Informasi ini berisakan mengenai lingkungan pengendalian, penilaian resiko, prosedur pengendalian, dan pengawasan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen untuk mengarahkan operasi dan memastikan kepatuhan pada pelaporan, hukum, dan peraturan yang diperlukan.

E. Karyawan yang mengelola penerimaan kas tidak boleh memiliki tanggung jawab untuk memelihara catatan piutang dikarenakan bisa menimbulkan kecurangan pemalsuan piutang. Misal dengan menghilangkan nama pelanggan atau memindahtangankan nama pelanggan. Hal tersebut sangat berpotensi untuk terjadinya kecurangan kas, mengingat bahwa kas merupakan  aset yang paling mungkin untuk dicuri dan disalahgunakan oleh karyawan.

F. Adanya sistem pengendalian internal perusahaan yang melanggar yaitu disaat adanya pemindahan tanggung jawab. Dengan adanya pemindahan tanggung jawab tersebut, ada peluang untuk penjaga tiket menjual kembali tiket tersebut dan diuangkan.

G. Prosedur pengendalian yang dapat mencegah atau mendeteksi fraud yaitu dengan cara:
  • Melakukan pengecekan terhadap rekening perusahaan
  • Melakukan pengecekan terhadap buku rekening perusahaan maupun buu rekening Mr. X (siapa yang mentransfer dan siapa yang menerima uang transfer)
  • Staff tidak diperbolehkan untuk melakukan pembayaran apapun untuk mencegah banyaknya pengeluaran pada perusahaan
  • Adanya bukti berupa formulir yang ditandatangi oleh pihak bank bahwa Mr. X melakukan transaksi ke pihak Y
H. Seorang penanggung jawab terhadap mengelola catatan akuntansi harus dipisahkan dari tanggung jawab menjalankan operasi perusahaan, dikarenaka jika tidak ada nya pemisahan tersebut, maka peluang untuk melakukan aksi manipulasi terhadap catatan akuntansi bisa terjadi.
Misal: seorang staff X memiliki kedua tanggung jawab tersebut, disaat staff X ingin mengeluarkan biaya operasional sebesar 50 juta, namun ternyata anggaran yang dikeluarkan hanya 30 juta. Sehingga staff X dapat melakukan penulisan di catatan akuntasi untuk biaya operasional sebesar 50 juta dan sisa uang 20 juta diambil alih oleh staff X.