terang dan sangat terang sampai menyinari
semua bagian dari kehidupanku
hingga aku merasa terlalu silau
untuk berjalan sendiri
perlahan aku mencoba untuk mengurangi kesialuan itu
tapi tidak bisa
aku mengulang lagi dan ternyata gagal
aku memutuskan cahaya itu akan abadi selamanya
pikir ku dalam pikiran ku
tapi aku tidak putus asa
aku terus berusaha, berusaha, dan berusaha
agar cahaya yang bersilauan itu sedikit berkurang
dan tidak berlebihan menyinari ku nya
tapi apadaya
langkah yang aku pilih salah
sampai cahaya itu meminimalisirkan nya sendiri
tidak. dan aku tidak bisa memaksimalkannya kembali
perlahan
sedikit demi sedikit cahaya itu mulai redup
sedikit meredup, bertambah meredup, dan sangat meredup
lalu aku mulai merasakan kegelapan itu
disaat aku berjalan sendiri di tengah kegelapan
seakan ada sepasang mata yang selalu mengikuti ku
aku gelisah, aku panik, dan aku takut!
tak pernah berhenti aku berteriak "
berkali-kali aku berteriak itu tapi tidak ada reaksi
tak ada sedikitpun cahaya yang masuk
oh Tuhan,
aku malu, malu, dan malu
karena aku malu untuk mengakuinya
bahwa aku takut